Kamis, 24 Oktober 2013

Pengenalan Kosmetik Tata Rias Wajah




amati dan telitilah alat-alat kosmetik tata rias wajah

Langkah-langkah Tata Rias Pengantin Jogja Paes Ageng


Tata Rias Wajah Photo

Tata rias wajah photo terbagi atas 2 kelompok, yakni:
1. Tata rias wajah photo hitam putih
Tata rias wajah ini melakukan penekanan pada : menghilangkan kesan datar pada wajah dengan cara member warna gelap dan terang sebagai tercipta suatu dimensi yang jelas pada model

2. Tata rias wajah photo berwarna
Tata rias wajah ini melakukan penekanan pada : kecermatan penggunaan warna, kepekaan lensa kamera dan garis make-up

Dalam Tata rias wajah photo ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rias wajah Film, Tv dan Foto yakni:
1. Menghindari warna-warna mengkilat.
2. Warna-warna yang dipilih dapat terserap oleh lensa kamera dan lensa proyektor
3. Garis-garis tampak lembut dan alami
4. Warna tidak mencolok dan berkiblat pada jenis warna yang senada.
5. Penambahan bulu mata sesuai dengan kebutuhan
6. Menggunakan teknik koreksi rias wajah

Tata rias wajah Film, TV, dan Photo

Tata rias wajah Film terbagi atas 3 yakni:
1. Rias wajah cantik
Rias wajah yang menambah atau menyempurnakan kecantikan sipemain.
2. Rias wajah karakter
Rias wajah yang dibaur sedemikian rupa sehingga menunjuang peristiwa karakter/tokoh yang diperankan
3. Rias wajah smink
Rias wajha untuk menciptkan imajinasi baru para tokoh yang diperankan pada kondisi dan kurun waktu tertentu

Tata Rias Wajah TV
Tata rias wajah TV juga digunakan termasuk jenis rias wajah film. Hanya pada rias wajah TV kamera yang digunakan adalam kamera electronic (sinetron)
Prinsip : tidak jauh dengan rias wajah panggung, film tapi ukuran gambar terbatas lebarnya layar TV, sekarang jarak antara penonton dengan pemeran dianggap lebih jauh dibandingkan pengambilan oleh film.
Tata rias lebih tebal, mendekati rias panggung dan sedikit kontras
Perhatikan sorot lampu dapat mempengaruhi hasil warna

Tata Rias Wajah Disco
1. Merupakan tata rias wajah untuk malam hari dengan penekanan khusus pada rias mata.
2. Ciri lebih tebal dan mengkilat
3. Untuk menari dan penyanyi rock dengan gerakan lincah
4. Prinsip koreksi wajah dengan perhatian pada mata dengan corak simetris/ A simetris.
5. Bedaknya gemerlap/gliters
6. Make up disesuaikan dengan busana dan tata rambut
7. Hati-hati dan dibedakan dengan tata rias fantasi.

Tata Rias Wajah Panggung

1.  Rias wajah panggung adalah rias wajah malam dengan tekanan pada efek-efek tertentu
2. Rias wajah panggung banyak dipakai oleh pragawati (fashion show), penyanyi (musical show), penari dan pemain drama.
Prinsip dasar pada tata rias wajah panggung:
1. Tekanan efek-efek tertentu agar perhatian tertuju pada wajah pemain
2. Untuk dilihat dari jarak jauh, dibawah sinar lampu
3. Corak rias wajah panggung tergantung pada jarak antara penonton dan pentas : makin jauh jarak ini makin tebal pula rias wajahnya, makin kasar garis wajah dan makin nyata
kontrasnya antara berbagai warna yang dipakai. Sebaliknya makin dekat jarak antara penonton dan pentas, makin tipis dan halus sifatnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tat arias panggung:
1. Alas bedak tebal, tahan air
2. Dapat menggunakan bedak yang mengandung mutiara
3. Koreksi bagian wajah
4. Garis wajah nyata
5. Warna kontras
6. Jangan menggunakan warna-warna pastel
7. Relief wajah tajam dan mencolok
8. Menggunakan bulu mata palsu
9. Menggunakan warna-warna untuk tints dan shade

Warna kosmetik :
1. Alas bedak : warna tua dan ditambah warna cerah diatasnya
2. Bedak : serbuk mutiara, tanpa alas bedak
3. Eye shadow : biru tua menjorok keluar ujung alis
4. Eye liner : keliling mata, tebal garisnya, menjorok keluar diujunh dalam dan luar mata
5. Alis : tebal/tajam, coklat/hitam
6. Rose : merah jingga-tajam-baur
7. Lipstick : merah jingga +lipsgloss

Tata rias wajah geriatric

Istilah proses penuaan : gerontology
Geriatry
Gerontology : ilmu yang mempelajari tentang semua masalah yang berkaitan dengan proses penuan
Geriatric : cab ilmu kedokteran yang bertalian dengan proses penuan serta penyakit-penyakit penuaan
Gerontologist dan ahli gerontology : orang yang mengkhususkan diri dalam perawatan orang tua untuk mengatasi masalah penuaan.
Geriatry/ geriatrican : ahli yang menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada usia lanjut.
Tata rias wajah geriatric:
Adalah tata rias wajah untuk usia lanjut, tidak merubah wajah tua menjadi muda tapi membuat segar, halus, tidak mencolok menyamarkan kekurangan.
Pada tata rias geriatric harus diperhatikan :
1. Perubahan struktur tengkorak wajah, gigi geligi, jaringan lunak dan jaringan kulit
2. Perubahan bagian wajah saat muda dan tua, misalnya kelopak mata, sudut mata dan alis, sudut mulut, hidung dan telinga
1. Gunakan moisturizer
2. Gunakan foundation yang ringan dengan warna yang sesuai dengan warna kulit
3. Boleh tidak menggunakan beak powder
4. Eye shadow warna pastel dan highlt light tipis
5. Eye liner arah ke atas
6. Lipstik warna pastel atau merah anggur
Langkah kerja:
Persiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk tata rias wajah geriatric, kemudian persiapkan model.
1. Bersihkan make up dan bibir dengan eye remover memakai kopas/tissue lembut
2. Bersihkan wajah dan leher dengan cleansing cream sisa-sisa cleanding bersihkan dengan hadnuk hangat
3. Beri penyegar dengan cara menepuk seluruh wajah dan leher memakai kapas.
4. Oleskan pelembab keseluruh wajah dan leher
5. Oleskan foundation warna natural secara merata keseluruh wajah (termasuk bibir agar mudah mengkoreksinya dan leher). Untuk bagian-bagian yang perlu di samarkan beri foundation warna gelap misalkan daerah rahang (untuk wajah bulat dan persegi kiri kanan hidung agar hidung terlihat tinggi (mancung)
Kalau daerah sekitar mata gelap beri foundation yang terang.
6. Setelah foundation rata, beri bedak tabor dengan ditekan-tekan memakai spon
7. Berikan bedak padat agar tahan lama
8. Pakaikan perona mata (eye shadow) warna orange dikelopak mata dengan halus memakai kuas double, line dengan warna coklat dan hight dibawah alis dengan warna putih dan cream
9. Pakaikan eye liner pensil untuk mempertajam mata
10. Pakaikan mascara untuk mempertebal bulu mata (bila bulu mata sangat pendek dan jarang boleh pakai bulu mata yang pendek – halus alami
11. Bentuk alis dengan pensil alis, sebelumnya bila tidak rapih sikat dengan sikat alis (sikat ini juga berguna untuk membuang bedak dan foundation yang menempel pada bulu-bulu alis
12. Oleskan blus on (pemerah pipi) samar-samar
13. Bentuk bibir dengan lep liner lalu beri lipstick sesuai dengan warna eye shadow memakai kuas.

Tata Rias Pengantin Jogja Paes Ageng

Adat istiadat pengantin jawa sesungguhnya bersumber dari tradisi kraton. Dengan terciptanya adat istiadat perkawinan yang mangandung nilai-nilai luhur itu lahir pula seni tat arias pengantin dan model busana pengantin yang beraneka ragam. Bersama lewatnya waktu dan perkembangan zaman, adat istiadat perkawinan tersebut lambat laun menembus keluar tembok kraton. Betapapun kemudian dianggap telah menjadi milik masyarakat, namun masih banyak calon pengantin yang merasa ragu0ragu memakai busana pengantin basahan (bahu terbuka) yang konon hanya diperkenankan bagi mereka yang berkerabat dengan kraton.

Mengacu pada kenyataan ini, akhir-akhir ini sering diselenggarakan sarasehan atau lokakarya berkenaan dengan adat istiadat perkawinan oleh kerabat kraton Yogyakarta, Surakarta dan Mangkunegara, yang direstui oleh para Sultan dari kraton masing-masing. Tujuannya antara lain agar masyarakat merasa mantap mendadani calon pengantin dengan gaya kraton, sekaligus supaya tidak terjadi kekliruan dalam penerapannya. Turun tangannya pihak kraton untuk memasyaraktkan secara lebih luas adat istiadat perkawinan serta tata rias dan busana kebesaran, menandakan sah dilakukan orang biasa.
Pada dasarnya banyak persamaan yang menyangkut upacara perkawinan maupun tata rias dan busana kebesaran yang dipakai kraton Yogyakarta, Surakarta, Mangkunegara. Perbedaan yang ada ada bisa dikaatkan merupakan identitas masing-masing yang menonjolkan ciri khusus dan justru memperkaya khazanah budaya. Tata rias dan busana kebesaran pengantin Jawa diwakili oleh:
1. Pengantin Yogya Corak Kebesaran
2. Pengantin Yogya Putri
3. Pengantin Solo Basahan
4. Pengantin Solo Putri
Sedangkan serangkaian upacara dirumuskan sebagaimana secara umum dan praktis sudah biasa dilaksanakan.

RANGKAIAN UPACARA ADAT

Srah-Srahan (Pasok Tukan)
Setelah dicapai kata sepakat oleh kedua belah pihak orang tua tentang perjodohan putrid-putrinya, maka dilakukanlah upacara srah-srahan atau disebut juga pasok tukon. Dalam kesempatan ini pihak keluarga calon pengantin putra menyerahkan barang-barang tertentu kepada calon pengantin putri sebagai peningset, artinya tanda pengikat. Lazimnya merupakan pakaian lengkap, sejumlah uang, adakalanya disertai cincin emas untuk keperluan tukar cincin.

Pengitan (Songkeran)
Menjelang saat perkawinan bagi calon pengantin putri diadakan pingitan atau songkeran selama 5 hari yang kemudian menurut perkembangan jaman cukup 3 hari. Selama itu calonpengantin putri dilarang keluar rumah dan tidak boleh bertemu dengan calon pengantin putra. Seluruh tubuh calon pengantin putri dilulur dengan ramu-ramuan, kadang-kadang dianjurkan berpuasa. Semuanya bertujuan agar pada saat nanti penampilan pengantin putrid akan membuat pangling.

Pasang Bleketepe/ Tarup
Upacara pasnag tarup diawali dengan pemasangan bleketepe (anyaman daun kepala) yang dilakukan oleh orangtua calonpengantin putrid, ditandai pula dengan pengadaan sajen. Tarup adalah bangunan darurat yang dipakai selama upacara berlangsung. Pemasangannya memiliki persyaratan khusus yang mengandung arti religious, agar keseluruhan upacara berlangsung dengan selamat tanpa hambatan. Hiasan tarup yang terdiri dari daun-daunan dan buah-buahan yang disebut tetuwuhun juga memiliki nilia-nilai simbolik.
Siraman
Makan upacara ini ialah untuk menggambarkan secara simbolis persiapan dan pembersihan diri dari kedua calon mempelai di tempat masing-masing, baik lahir maupun batin. Sekaligus juga merupakan media permohonan doa restu dari para pinisepuh. Peralatan yang digunakan : kembang setama, gayung, air untuk mandi dari 7 sumur, klenting (kendi), bokor.
Urutan upacara siraman tersebut sebagai berikut:
- Orang tua calon mempelai putrid mengambil air dari 7 sumur (tuk), lalu menuangkan ke tempat kembang setaman
- Orang tua calon pengantin putrid mengambil air 7 gayung untuk diserahkan kepada panitia yang akan mengantarkan ke kediaman calon mempelai pria.
- Upacara dimulai dengan sungkeman kepada orangtua calon pengantin serta para pnisepuh
- Siraman dilakukan pertamakali oleh orangtua Calon pengantin dilanjutkan oleh para pinsepuh, dan terakhir oleh ibu calon pengantin putrid menggunakan kendi yang kemudian dipecahkan ke lantai sambil mengucapkan “saiki wis pecah pamore”

Paes/Ngerik
Upacara yang dilaksanakan sesudah siraman ini sebagai lambing usaha memperindah diri lahir dan batin. Pada upacara ini paes-nya baru pada tahap ngalup-alubi (pendahuluan), untuk mempermudah paes selengkapnya pada saat akan dilaksanakan temu. Pelaksanaan paes ini di kamar calon mempelai wanita ditunggui oleh para ibu-ibu pinisepuh. Para ibu tersebut sambil menyaksikan paes memberikan restu dan memanjatkan doa agar dalam upacara pernikahan nanti berjalan lancer, khidmat dan selamat. Semoga pula didalam kehidupan berkeluarga nanti dapat rukun mimi lan mintano, dilimpahkan keturuan dan rezeki.

Dodol dawet
Ibu calon mempelai putrid bertindak sebagai penjual dawet, didampingi dan dipayungi oleh Bapak calon mempelai putri sambil berkata : “laris…larissss.” Upacara ini melambangkan agar dalam upacara pernikahan yang akan diselenggarakan dikunjungi tamu yang melimpah bagaikan cendol dawet yang laris terjual. Para tamu tersebut datang memenuhi undangan guna memberikan doa restu. Pelaksanaan penjualan dawet dihalaman rumah. Keluarga, handai taulana sebagai pembeli dengan tanda pembayaran kreweng (pecahan genteng).
Selanjutnya upacara potong tumpeng dan dulangan. Maknanya adalah ndulang (menyuapi) untuk yang terakhir kali bagi putri yang esok hari akan menikah. Dilanjutkan dengan melepas ayam dara diperempatan jalanoleh petugas, serta mengikat ayam lancur dikaki kursi mempelai putrid. Maknanya
adalah sebagai lambang melepas putrinya yang akan mengarungi bahtera hidup mandiri, hidup berkeluarga.
Upacara selanjutnya adalah menanam rikmo mempelai putrid dihalaman depan, dan pasang tawuh (terdiri dari daun-daunan dan buah-buahan tertentu). Makna upacara ini adalah mendem sesuker pengantin supaya dijauhkan dari aral melintang dan didekatkan dengan kebahagian.

Midodareni
Malam hari sebelum pernikahan berlangsung merupakan malam terakhir bagi kedua calon mempelai sebagai bujang dan dara. Pada malam ini dilakukan dua tahap upacara di tempat kediaman calon mempelai putrid. Tahap pertama adalah upacara nyantrik, untuk meyakinkan bahwa calon mempelai pria akan hadir pada upacara pernikahan pada saat yang telah ditetapkan. Kedatangan calon mempelai pria diantar oleh wakil orang tua, para sesepu, keluarga serta kerabat, untuk menghadap calon mertua. Tahap kedua adalah menunjukkan bahwa keluarga calon mempelai wanita sudah siap melaksanakan upacara pernikahan dan upacara panggih pada esok harinya. Calon mempelai wanita malam ini sudah dirias sebagaimana layaknya. Setelah beberapa saat menerima dia restu dari para hadirin, calon mempelai wanita diantar kemabli masuk kamar pengantin, istirahat untuk persiapan upacara esok pagi. Sedangkan para pinisepuh anggota keluarga, handai taulan serta kerabat melakukan lek-lekan atau tuguran. Maksudnya untuk mendapatkan berkat dan rahmat Tuhan agar acara selanjutnya berjalan lancar dan selamat.

Upacara pernikahan
Upacara ini merupakan upacara puncak dan paling utama yang diselenggarakan menurut keyakinan agama penganutnya untuk meresmikan pernikahan kedua mempelai. Bagi pemeluk agama Islam pernikahan bisa dilangsungkan dimesjid atau kediaman calon mempelai putri dengan memanggil petugas KUA bagi pemeluk agama Kriten dan Katolik pernikahan dilangsungkan di gereja. Ketika pernikahan berlangsung mempelai putra tidak diperkenankan memakai keris. Setelah upacara pernikahan secara keagamaan selesai barulah boleh dilangsungkan upacara adat, yakni upacara panggih atau temu.

Upacara Panggih (Temu)
Upacara ritual ini secara tradisional berurutan secara tetap, dan dimungkinkan hanya dengan penambahan variasi sesuai kekhususan daerah di Jawa Tengah. Upacara diawali dengan kedatangan rombongan mempelai pria membawa sanggan, yang berisi gedang ayu suruh ayu, melambangkan keinginan untuk selamat atau sedyu rahayu. Sanggan tersebut diserahkan kepada Ibu Mertua sebagai penebus. Upacara dilanjutkan dengan penukaran kembang mayang. Konon sebagai peristiwa kehidupan yang menyangkut suatu formalitas peresmian dalam masyarakat diperlukan kesaksian. Menurut sejarahnya fungsi kembang mayang adalah sebagai saksi, juga sebagai penjaga dan penangkal bahaya (tolak bala). Kembang mayang yang nantinya setelah upacara selesai akan ditaruh diperempatan jalan, mempunyai arti bahwa setiap orang yang melewati jalan tersebut menjadi tahu di daerah itu baru saja ada upacara perkawinan. Secara tidak langsung setiap orang yang lewat menjadi saksi atas perkawinan tersebut. Upacara panggih atau Tenku,, yakni dipertemukan mempelai putrid dan mempelai putra berlangsung sebagai berikut:

Balangan Gantal/sirih
Pada saat yang sama mempelai pria dan mempelai wanita dibimbing menuju titik panngih. Pada jarak kurang lebih lima langkah, masing-masing mempelai saling melontarkan sirih atau gantal, yang telah dipersiapkan. Arahlemparan pengantin pria ditujukan ke dada pengantin wanita, sedangkan pengantin wanita kea rah paha pengantin pria. Ini merupakan perlambang cinta kasih pengantin pria terhadap istrinya, sebaliknya pengantin wanita menujukkan bakti kepada suami.

Wijik
Mempelai pria menginjak telur ayam sampai pecah kemudian mempelai wanita memabasuh kaki mempelai kaki mempelai pria dengan air kembang setaman. Kemudian dikeringkan dengan handuk. Upacara ini sebagai lambang kesetian istri terhadap suami, selalu berbakti dengan senang hati, dan memaafkan segala hal yang kurang baik yang terbawa pulang oleh suami. Setelah wijik dilanjutkan dengan pagelaran yang maksudnya agar sang suami betah dirumah. Diteruskan dengan sembah sungkem mempelai wanita terhadap suami.

Pupuk
Dalam upacara ini Ibu mempelai wanita mengusap ubun-ubun mempelai pria 3 kali dengan air kembang setaman, sebagai lambang penerimaan secara ikhlas terhadap menuntutnya sebagai suami dari putrinya.
Sinduran/binayang
Kedua mempelai dijajarkan (mempelai pria di sebelah kanan) lalu diselimuti dengan selembar selendang sindur oleh Bapak dan Ibu mempelai wanita. Selanjutnya diiringi secara tertib dan teratur binayang menuju pelaminan.

Bobot timbang
Kedua mempelai duduk di pangkuan Bapak mempelai wanita. Mempelai wanita disebelah paha kiri, mempelai disebelah paha kanan, disertai dialog antara Ibu dan Bapak, mempelai wanita.
Ibu : “Abot endi bapakne?”
Bapak : “podo, podo abote.”
Makna dari upacara ini adalah kasih sayang orangtua terhadap anak dan menantu sama beratnya.
Guno koyo- kacar kucur
Pemberian guno koyo atau kacar kucur ini melambangkan pemberian nafkah yang pertama kali dari suami kepada istri. Pelaksanaannya kacang tolo merah, kedelai hitam, beras putih, beras kuning dan kembang telon ditaruh didalam klasa bongko, oleh mempelai pria ditumpahkan kepangkuan mempelai wanita. Pada pangkuan mempelai wanita telah dipersiapkan serbet atau sapu tangan yang besar. Setelah itu guno koyo atau kacar kucur dibungkus oleh mempelai wanita dan disimpan.

Dahar klimah
Upacara ini merupakan makan bersama yang pertama kali setelah menjadi suami istri. Kedua mempelai saling menyuapi nasi kuning (punar) dan setelah itu saling memberikan minum untuk melambangkan saling asih antara suami istri.

Titik pitik/ Besan mertuwi
Dalam kebudayaan tardisional Jawa Tengah, pada saat upacara panggih, orang tua mempelai pria tidak hadir. Setelah upacara panggih selesai barulah orang tua mempelai pria datang. Acara ini disebut mertuwi (menengok) atau titi pitik. Kedatangan orang tua mempelai pria disambut oleh orang tua mempelai wanita dan didudukkan di sebelah kanan mempelai.
Mbukak sawah
Ngunjuk rujak dengan pertanda mantu putrinya yang pertama disertai dialog antara Ibu dan Bapak mempelai wanita.
Ibu : “Piye rasane Pak?”
Bapak : “Seger sumyah Bu.”

Sungkeman Ngabekkan
Setalah kehadiran orangtua mempelai pria diadakan upacara sumkeman/ngabekten. Kedua mempelai berlutut untuk menyembah kedua belah pihak orangtua mempelai pria. Upacara ini dimaksudkan sebagai tanda kedua mempelai tetap berbakti dan hormat serta menyampaikan terima kasih sekaligus mohon doa restu kepada orangtua. Pada acara sungkeman ini keris mempelai pria dilolos/dilepaskan. Selesai acara sungkeman kedua mempelai kembali bersanding dipelaminan didampingi kedua belah pihak orangtua, untuk menerima ucapan selamat dari para hadirin.
Sebelum mulai merias, bersihkan wajah dengan susu pembersih dan penyegar yang sesuai dengan kulit. Setelah itu, bentuklah penunggul dan penipis untuk pedoman dalam membuat jahitan. Dengan mangir Putri ayu, jahita dibuat dengan cara menarik sudut mata bagian luar keatas.

Selasa, 22 Oktober 2013

Konsep Tata Rias Wajah

1. Bentuk Wajah
Bentuk wajah merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tata rias wajah, karena setiap orang memiliki bentuk wajah unik dan berbeda.
Cara menentukan bentuk wajah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siapkan alat pengukur (pita ukuran), ukur panjang wajah mulai batas tumbuhnya rambut di bagian dahi, sampai batas bawah dagu. Misal diperoleh ukuran panjang wajah 21 cm.
b. Ukuran panjang wajah yang telah diperoleh kemudian dibagi tiga. Misalnya panjang wajah 21 cm dibagi 3 hasilnya 7 cm.
c. Ukur daribagian bawah puncak hidung sampai batas bawah dagu. Apabila ukuran tersebut jumlahnya 7 cm, dalam arti sama seperti pembagian tadi, maka bentuk wajah ini termasuk tipe wajah oval. Jika hasil pengukuran jumlahnya lebih panjang dari 7 cm, maka tipe bentuk wajah ini termasuk panjang. Sebaliknya jika ukurannya lebih pendek dari 7 cm, berarti termasuk tipe wajah bentuk bulat.
d. Bentuk wajah persegi, dilihat dari perbandingannya ukuran lebar pelipis dengan lebar rahang. Jika ukurannya sama, berarti termasuk tipe wajah bentuk persegi. Lebar pelipis diukur dari pelipis kiri ke pelipis kanan, demikian pula untuk lebar rahang.
e. Bentuk wajah segitiga (bentuk hati, heart) dilihat dari perbandingan ukuran lebar pelipis dengan lebar rahang bentuk memanjang. Jika ukuran lebar pelipis lebih besar dari lebar rahang, berarti termasuk tipe bentuk wajah segitiga, sebaliknya jika lebar rahang lebih besar dari lebar pelipis, berarti termasuk tipe bentuk wajah segitiga terbalik atau bentuk buah pear.

Hasil pengukuran bentuk wajah tersebut menjadi acuan dalam menentukan tipe bentuk waja, yang secara umum dikelompokkan menjadi tujuh tipe bentuk wajah sebagai berikut:
a. Bentuk wajah oval atau lonjong atau bukat telur. Tipe bentuk wajah oval dianggap sebagai bentuk wajah yang paling sempurna atau bentuk wajah paling ideal. Lingkaran bentuk oval atau perbandingan pada bentuk wajah oval menjadi acuan untuk mengubah semua bentuk wajah lainnya. Ciri bentuk wajah oval yaitu ukuran lingkaran raut muka kira-kira sat5u setengah kali lebih panjang dari lebar muka yang diukur melalui tulang kening. Ciri lainnya wajah terlihat simetris dan seimbang, garis rahang tidak terlalu menonjol.

b. Bentuk wajah bundar atau bulat, mempunyai ciri-ciri : garis pertumbuhan rambut melengkung bulat, dahi lebar, pipi terkesan penuh dan bulat, garis rahang dan dagu membentuk setengah lingkaran. Secara keseluruhan semua tampak bundar.

c. Bentuk wajah persegi,memiliki ciri : dahi lebar, garis pertumbuhan rambut di dahi lurus, perbandingan antara panjang muka dengan lebar muka hampir sama, garis rahang kuat dan berbentuk persegi, serta dagu tidak terlalu lancip.




d. Bentuk wajah buah pear atau bentuk segitiga memiliki cirri : lebar dari dahi lebih kecil dari lebar rahang dan dagu.

e. Bentuk wajah panjang memiliki ciri : bentuk wajah terkesan sempit, garis pertumbuhan rambut lurus, bentuk dahi panjang dan lebar.

f. bentuk wajah segitiga terbalik (heart) memiliki cirri : dahi dan wajah terlihat lebar, garis rahang sempit, dagu menyempit, tajam dan panjang.

g. Raut muka belah ketupat (diamond) memiliki ciri: dahi sempit, pelipis dan pipi lebar, dagu runcing dan panjang.


Mengkoreksi bentuk wajah sesuai dengan tipe bentuk wajah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Wajah bentuk oval

Bentuk wajah yang paling idela atau sempurna adalah bentuk wajah oval atau bulat telur atau lonjong.

2. Wajah bentuk belah ketupat

Make-up style untuk wajah berbentuk belah ketupat, dengan cirri khas sangat lebar di daerah kedua tulang pipi adalah : shading : untuk merampingkan wajah dapat diaplikasikan shading yang memanjang vertical pada daerah tulang pipi dan dagu, Highligt : untuk karakter wajah diamond, highlight diaplikasikan di daerah pelipis dan rahang atau aplikasikan tint pada dahi kiri dan kanan serta pada rahang kiri dan rahang kanan. Color : warna dalam nuansa dramtic dan bright graduasi ungu tua sampai ungu muda, biru tua sampai biru muda, hijai muda, bahkan warna-warna berani seperti coklat tua, orange, kuning, pink tua, putih dan gold sangat disarankan. Blush on : teknik pengaplikasian blush on dibagian tulang pipi diaplikasikan dengan membaur dan samar-samar hampir sejajar dengan hidung dan ditarik kearah kuping. Alis : untuk lebih membingkai wajah, alis dibuat melengkung sampai di mata selanjutnya menukik, dan meruncing. Ketebalan alis yang dibuat serta mungkin dan baru di bagian ujung alis saja yang sedikit menipis. Bibir : warna lembut dengan
nuansa natural dan dengan sentuhan glossy baik untuk diaplikasikan.

3. Wajah bentuk heart (hati)

Make up style untuk wajah bentuk hati atau bentuk segitiga yang memiliki cirri dahi lebar dan dagu sempit yaitu : shading : memiliki dahi yang lebar dan dagu yang lancip, membuat teknik shading yang dilakukan hanya dibagian pelipis saja. Bagian kiri dan kanan dahi yang lebar ditutup dengan alas bedak berwarna gelap (shading), begitu pula shading pada bagian dagu agar tidak terkesan tajam. Highlight : guna menyeimbangkan bagian dagu yang lancip maka perlu dilakukan highlight dengan warna-warna terang dibagaian rahang. Hal tersebut untuk menonjolkan karakter wajah yang lebih keras sehingga keselarasan yang diinginkan tercapai. Tint menggunakan alas bedak bagian rahang yang sempit untuk member kesan melebar. Color : warna dengan nuansa warm dan natural menjadi pilihan tepat bagi orang-orang dengan karakter wajah segitiga terbalik (bentuk hati/heart). Graduasi warna-warna tanah seperti coklat tua sampai coklat muda, orangye, merah sampai merah bata, kuning bahkan gold sangat disarankan. Ada baiknya warna-warna diluar yang disarankan tidak dikenakan. Blush on : penggunaan blush on. Koreksi wajah bentuk belah ketupat diaplikasikan pada kedua tulang pipi yang disapukan dengan arah menyamping ke bagian kuping, membaur dan sedikit mendatar dan melebar. Alis : titik awal alis sama dengan titik awal mata. Alis dibuat menebal di awal yang kemudian melengkung di mata, selanjutnya menipis dibagian ujung. Panjang laus melebihi ujung mata. Birbi : nuansa warna-warna tanah dengan seikit sentuhan glossy.

4. Wajah bentuk pear

Aplikasikan shading pada bagian rahang bawah yang lebar dengan menggunakan alas bedak berwarna tua. Tint atau counter-shading pada bagian dahi yang sempit untuk memberi kesan dahi lebih lebar menggunakan alas bedak yang berwarna lebih terang. Aplikasikan pemerah pipi (rouge) disapukan kearah samping atas agak vertical.

5. Bentuk wajah bulat

Make up stle untuk bentuk wajah bulat direncanakan agar wajah menjadi kelihatan lebih ramping dan berbentuk oval. Shading : guna menutupi dahiyang lebar dan menonjolkan juga memberikan efek samar pada bagian rahang agar terlihat lebih tegas, diperlukan teknik shading dikedua area tersebut. Bagian pelipis dan kedua sisi rahang ditutupi dengan menggunakan warna yang lebih gelap. Pipi yang bulat diaplikasikan dengan bayangan gelap (shading) atau diatas bedak diberi bayangan warna kecoklatan. Color : warna dengan nuansa dramatic mute, seperti graduasi biru tua sampai dengan biru muda, hiaju tua sampai hijau muda, sliver bahkan warna ungu muda, silver bahkan piece, sangat disarankan. Bahkan warna ungu muda, abu-abu, sampai coklat tua, cocok pula diaplikasikan. Blush on : penggunaan blush on dilakukan pada tulang pipi bagian atas, aplikasikan dengan samar-samar membaur dan agak melebar. Dagu yang pendek dapat diberik alas bedan yang berwarna terang (countershading) atau diatas bedak diberi warna terang (tint) agar berkesan lebih tajam. Perhatikan peralihan antara shading, counterhadingdan pemerah pipi tidak terjadi secara mendadak, tetapi hendaknya diatur dengan baik, dengan gradasi yang makin berkurang sampai beralih ke warna kulit asli. Alis : untuk memberikan kesan yang mempertegas, alis dibuat tebal di bagian awal, selanjutnya menukik di tengah-tengah mata, kemudian menipis sampai bagian ujung mata. Bibir : warna-warna lebut dengan nuansa piniki dan sedikit glossy sangat baik dan serasi untuk dipalikasikan.

6. Wajah bentuk panjang

Merias wajah bentuk panjang dikoreksi agar wajah menjadi kelihatan lebih lebar, dengan alis mata, dan bibir sedapat mungkin menjurus kearah horizontal. Pada tulang pipi di depan kedua telinga diaplikasikan alas bedak yang lebih terang (countershading) kemudian sebagai tambahan di atas bedak yang lebih terang (countershading) kemudian sebagai tambahan di atas bedak dipalikasikan warna terang (tint) agar wajah tampak loebih lebar. Shading pada bagian dagu yang teralalu tajam dengan menggunakan alas bedak diaplikasikan warna terang (tint) agar wajah tampak lebih lebar. Shading pada bagian dagu yang teralalu tajam dengan menggunakan alas bedak yang lebih gelap, kemudian diatas bedak ditambah bayangan gelap yang berwarna kecoklatan, begitu pula pada dahi bagian batas rambut agar kesan bentuk wajah lebih pendek. Pemerah pipi disapukan secara mendatar, untuk mengurangi kesan panjang pada wajah. Perhatikan perbedaan antara countershading dengan rouge jangan terlalu mencolok (blending)

7. Wajah bentuk muka persegi

Make up style untuk bentuk wajah persegi yaitu shading ; karakter wajah persegi yang memiliki dahi lebar dan rahang yang kuat memerlukan teknik shading dikedua area tersebut. Bagian pelipis dan rahang perlu dilakukan penyeimbangan, guna menampilkan sisi kelembutan. Koreksi bentuk wajah dikerjakan seperti untuk bentuk wajah bulat, tetapi perhatian agar rahang yang lebar lebih ramping, aplikasikan alas bedak berwarqna tua (shading) atau aplikasikan bayangan gelap di atas bedak. Pada kedua tulang pipi, didepan telinga, aplikasikan warna lebih terang, dengan menyapukan alas bedak berwarna lebih muda (countershading) atau di atas bedak diaplikaskan warna terang (tint). Dagu yang pendek agar kelihatan lebih tajam aplikasikan countershading atau diatas bedak aplikasikan warna yang terang (tint). Color : warna dengan nuansa light and soft menjadi warna yang harus dikenakan gardasi warna pink, biru muda, hijau muda, ungu muda, bahkan baige adalah warna-warna yang sangat serasi untuk dikenakan. Blush on : penggunaan blush on diaplikasikan di bagian tulang pipi atas, sedekat mungkin dengan areal mata. Jangan terlalu tebal, lakukan dengan samar-samar saja. Pemerah pipi atau blush on disapukan dengan arah melebar ke samping dengan bentuk segitiga untuk member kesan ajah tampak oval. Alis : alis sebagai pilar wajah mempunyai peranan penting. Oleh karena itu untuk menyeimbangkan karakter wajah persegi yang sudah cukup tegas, lakukan pemakaian alis jangan terlalu tegas, tetapi cukup berupa garis lengkung yang tidak menukik, menebal dibagian awal dan selanjutnya menipis sampai ke bagian ujung alis. Untuk panjang alis dibuat melebihi sudut mata. Bibir : warna lipstick atau perona bibir yang digunakan tetap menggunakan warna-warna soft and light, warna pink sampai warna natural bibir dengan menggunakan sedikit lip gloss sangat disarankan.